KESEJAJARAN FAKTA LITERER DALAM NOVEL BEL- AMI KARYA GUY DE MAUPASSANT DENGAN FAKTA SOSIAL ABAD XIX
Abstract
Kata Kunci : sosiologi sastra, fakta literer, borjuis, proletarKajian mengenai sebuah karya sastra dapat dihubungkan dengan kehidupansosial masyarakat dijamannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebuah karya sastra adalah cermin suatu jaman. Karya sastra sebagai cermin jamanya dapat dihubungkan dengan berbagai disiplin ilmu termasuk sosiologi. Adanya kesejajaran antara apa yang ada dalam novel dengan fakta sosial pada abad XIX inilah yang dianggap menarik oleh penulis. Novel yang digunakan sebagai objek penelitian merupakan karya abad XIX oleh Guy De Maupassant yang berjudul Bel-Ami. Novel tersebut bercerita tentang kisah hidup seorang pria yang berusaha memperbaiki ekonomi dan status sosialnya di bawah kemelut keadaan Paris yang kacau di abad XIX.Melalui penelitian ini, penulis meneliti apakah terdapat kesejajaran yang terdapat dalam fakta literer dengan fakta sosial abad XIX. Penelitian inimenggunakan metode dialektik. Metode dialektik dengan menganalisis fakta pada novel dengan fakta pada sumber sejarah.Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan studi pustaka dengan cara menyimak novel Bel-Ami dan mencatat teks narasi ataupun dialog yang menggambarkan keadaan sosial masyarakat Paris abad XIX. Kemudian, data dianalisis dengan melakukan langkah-langkah sistematis dan dijelaskan kesejajaran antara novel dan sumber sejarah berdasarkan teori sosiologi sastra.Setelah dilakukan analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesejajaran antara novel Bel-Ami dengan sumber sejarah. Kesejajarantersebut antara lain adanya proses modernisasi di Paris abad XIX, terjadinyakemiskinan karena pengangguran yang merupakan dampak dari revolusi industri, dan stratifikasi kelas sosial antara kaum borjuis dengan kelas pekerja atau proletar.References
Ahmed, Abdullahi. (2013). Muslim dan Keadilan Global. Cianjur: IMR Press.
Arikunto.(2006). Metode Penelitian. Pangkal Pinang: Sumber Sarana Prima
Bernard, Dorléans. (2006). Orang Indonesia dan Orang Prancis. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Bungin, Burhan. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo.
Carpentier, Jean. (2011). Sejarah Prancis. Alih Bahasa A.B. Tomy Pasahuk. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Derni, Meidya. (2009). Definisi Kehidupan Sosial. Semarang: Mirzan Publika.
Damono, Dwi. (1978). Sastra dan Masyarakat. Jakarta: Kepustakaan Gramedia.
Endraswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS
Gouda, Frances. (2007). Praktik Kolonial Hindia-Belanda. Alih Bahasa A.B. Arief Syarifudin. Jakarta: Seranti Ilmu Semesta.
Habermas, Jurgen. (2007). Ruang Publik Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Hans, Peter. (2006). Dunia Jurnalis. Jakarta: Gramedia Pustaka Pratama.
Hantoro, Roedy. (2012). Keadilan Ekonomi. Jakarta: Grafindo Media Pratama.
Hart, Alan. (2010). Tinggal dan Bekerja di Prancis. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Holyoke, Mount. (2001). France in The Age of Les Misérables. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014, dari http://www.mtholyoke.edu
Hussey, Andrew. (2014). Paris Sejarah yang Tersembunyi. Alih Bahasa A.B Gatot Triwira. Tangerang: Pustaka Alvabet.
Irna Kurnia, S.S. (2008). Busana Abad 19. Indonesia: Sastra Indonesia. Tidak diterbitkan. Jakarta. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Indonesia.
Kartika Sari, S.S. (2012). The Portrayal of Social Status Pursuit of The Main Character in Guy De Maupassant’s. Indonesia: Sastra Inggris. Tidak diterbitkan. Jakarta. Fakultas Bahasa. Universitas Bina Nusantara.
Mahdi,Waruno. (2004). Rekonsiliasi dan Integrasi di Masa Globalisasi. Semarang: Suara Merdeka.
Maryati, (2001). Struktur dan Inti Masyarakat.Mataram: NTP Press
Maupassant, Guy. (2001). Bel-Ami. Paris: Maxi Poche
Mayasari, S.S. (2012). Analisis Perilaku Tokoh Utama Novel Bel Ami dalam Teori Psikologi Individu Alfred Adler. Indonesia: Sastra Inggris. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Negeri Semarang.
Mila, Suswari. (2011). Kepemerintahan Belanda di Indonesia. Jakarta: Prehalindo.
Momier. (2001). The Opera. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014 dari http://www.mtholyoke.edu
Montefiore, Simon. (1975). Kisah Yang Tak Terungkap. Yogyakarta: CAPS.
Peter, Johanes. (1996). Komunikasi dan Masyarakat. Surakarta: Yuma Pratama
Rachel, Juin. (2000). The Stereotypes of The 19th. Diakses pada tanggal 14 Mei 2014, dari http://www.Francegov.edu
Ratna, Dwi. (2004). Definisi Sastra. Jakarta: Grafindo Pratama.
Sangidu. (1996). Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Saraswati, Ekarini. (2003). Sosiologi Sastra: Pemahaman Setiap Kehidupan Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Saraswati, Mila. (2011). Inti Kebijakan. Jakarta: Grafindo Media Pratama.
Simon, Arianto. (1975). Masyarakat pada abad XIX. Jakarta: Prenada.
Soemardjan, Selo. (1992)Sosiologi: Sosiologi dan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Swingewood, Alan. (1972). The Sociology of Literature: Sociology and Literature. London: Paladin books.
Watt, Ian. (1997). Social and Literature, Social Reflection. London: Paladin books.
Wahyuningtyas, Sri. (2011). Sastra: Teori dan Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).